Pelajaran dari Film “Masha and the Bear”
Pertama kali nonton film ini saya langsung “jatuh cinta”. Walaupun film animasi produksi Animaccord Studios Rusia ini ditujukan untuk anak, saya berani kasih rekomendasi untuk anda yang mau refreshing
dan ketawa-ketiwi melepas penat, silahkan nonton film ini. Siar di ANTV
setiap hari pada jam 07.00 WITA di pagi dan jam 17.00 WITA di sore
hari, hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Karena jam tayangnya bentrok
dengan jam kantor, saya suka mencari videonya di Youtube di sela-sela jam istirahat.
Sebenarnya di negeri
asalnya sudah ditayangkan sejak tahun 2009, namun belakangan ini baru
jadi satu primadona program anak baru di Indonesia.
Masha and the Bear
bercerita tentang seorang gadis kecil pra sekolah berponi dan selalu
menggunakan kerudung bernama Masha, satu-satunya karakter manusia di
film ini. Masha adalah bocah yang kepo, hiperaktif (hingga nampak
sedikit usil), suka bermain dan doyan dengan permen lolipop. Karakter
utama lain adalah Misha, beruang pemburu sahabat Masha. Beruang ini
memiliki banyak keterampilan, pandai memasak, suka merawat rumah
pohonnya yang berada di tengah hutan. Memiliki peternakan lebah madu dan
pekarangannya digarap menjadi lahan pertanian sayur.
Selain dua karakter
utama di atas masih ada karakter lain yang juga kadang-kadang muncul.
Seperti Dipper-beruang betina tetangga Misha, kumpulan serigala yang
tinggal di sekitar mobil ambulans di atas bukit, kelinci pencuri wortel,
landak dan tupai yang tinggal di sekitar rumah Misha. Ada juga ayam,
babi dan kambing yang biasa muncul di pekarangan rumah Masha dekat rel
kereta api. Juga ada karakter khusus yang muncul pada episode-episode
tertentu seperti panda, kerabat Misha dan Sinterklas yang gemar membagi
hadiah.
Dalam film dilukiskan
Misha, si Beruang suka menghabiskan waktunya untuk merawat rumah atau
pertaniannya, memasak, bersantai, mengisi TTS dan kegiatan-kegiatan
untuk menyenangkan dirinya sendiri. Tapi kesenangannya selalu terganggu
dengan kedatangan Masha ke rumahnya.
Tapi Misha tidak
marah. Dia dengan sangat terpaksa meladeni Masha yang kepo dan selalu
mau bermain dengannya. Disinilah kelucuan film ini. Tingkah pola Masha
yang imut dan lucu serta sedikit usil, diimbangi dengan karakter beruang
yang besar, suka jengkel dengan ulah Masha. Untuk membayangkan betapa
usilnya Masha, bayangkan ayam, babi dan kambing yang tinggal di dekat
rumah masha langsung lari bersembunyi begitu Masha keluar dari dalam
rumahnya. tapi walaupun Masha rada-rada menjengkelkan, Misha tetap sabar
dan meladeninya.
Walaupun sepintas
lalu, film ini cuman buat lucu-lucuan ternyata ada beberapa kekuatan
yang sekaligus jadi pelajaran yang bisa dipetik dari interaksi antara
Masha, beruang dan karakter lainnya:
- Persaudaraan. Walaupun dalam film ini banyak karakter yang berbeda tapi mereka semua bersahabat dengan caranya masing-masing. Misha si beruang, tidak bisa berbicara menggunakan bahasa manusia. Tapi antara dia dan Masha bisa saling mengerti satu sama lain. Begitu pula dengan karakter lainnya. Film ini dapat mengajarkan kepada anak-anak untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
- Tidak ada karakter antagonis. Pada beberapa film anak ada karakter yang berperan sebagai karakter antagonis. Mereka biasa adalah para penjahat yang harus disingkirkan sehingga biasa melibatkan sedikit adegan konfrontasi. Namun di film ini dijamin tidak ada adegan kekerasan. Paling-paling ada adegan Misha yang jatuh dari atas pohon, atau kejatuhan perkakas rumah. Pada episode mengenai serigala-serigala yang ingin menyandera Masha, pada akhirnya pun habis dikerjai oleh Masha.
- Kesabaran dan saling menyayangi. Walaupun seringkali dibuat jengkel oleh Masha, Misha beruang tetap sabar serta dan sayang pada bocah ini. Pada satu episode Masha membuat kesalahan besar karena “memporakporandakan” rumah Misha, sehingga beruang nampak marah besar dan sebagai hukuman membiarkan Masha pulang sendirian ke rumahnya padahal hari sudah jauh malam. Namun tak lama kemudian, Misha beruang jadi ikut khawatir pada keadaan Masha sehingga lari menyusulnya.
- Kegembiraan. Masha adalah seorang bocah yang polos dan selalu nampak gembira sekaligus juga hiperaktif. Memang kadang-kadang dia kelihatan usil tapi sebenarnya keusilannya karena dia memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin terlibat pada setiap pekerjaan Misha, sampai akhirnya semua jadi berantakan. Tapi pada akhirnya kita sampai pada kesimpulan “namanya juga anak-anak….”
Menurut
informasi dari wikipedia, serial film ini berjumlah 42 episode. Saya
kurang tahu manajemen ANTV sudah membanderol berapa episode karena ada
beberapa episode yang penayangannya sudah lebih dari sekali. Tapi tetap
menarik untuk dinonton.
Satu
lagi kekuatan film ini sebagai film anak adalah genre-nya pas untuk
segmentasi usia anak (12 tahun ke bawah). Beberapa film anak yang lebih
dulu tenar seperti misalnya Spongebob produksi Nickelodeon sebenarnya lebih cocok untuk tontonan anak usia remaja. Karena pada beberapa episode diceritakan spongebob lagi kasmaran dengan crabby patty-nya, juga pernah ada episod tentang Mr. Crab yang sedang tergila-gila dan dibuat dengan iklim budaya ala Amerika.
Film Masha and the Bear besutan Rusia yang budayanya tidak seliberal Amerika, jadi cukup membantu untuk ditonton anak-anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar